Aksesibilitas adalah kondisi dimana pelayanan, lingkungan, atau produk dapat dimanfaatkan oleh orang banyak. Konsep ini kerap mengacu pada orang dengan disabilitas atau kebutuhan khusus. Sejatinya fasilitas publik harus aksesibel bagi mereka tanpa memandang keterbatasan fisik. Hal ini diperlukan agar semua orang bisa mandiri. Aksesibilitas dapat dilihat dari desain dan inplementasi jalan raya, trotoar, toilet, pusat perbelanjaan dan kantor. Berikut ini beberapa negara yang cukup baik dalam hal penyediaan fasilitas yang aksesibel :
Belanda
Belanda tidak seketika menjadi sebuah negara yang aksesibilitasnya baik. Namun, berbagai perombakan menjadikannya aksesibel. Stasiun Hilversum Noord adalah salah satu tempat yang perubahannya tampak paling nyata. Sebelum konsep stasiun ini dirancang ulang pada 2007, pengguna kursi roda dan tongkat hampir mustahil menyebaranginya. Tidak ada lift atau tangga jalan. Jembatan disana terjal. Namun, kini stasiun itu telah direnovasi dan menjadi aksesibel.
Di Belanda, peruasahan harus ramah disabilitas. Iklan-iklan penyewaan gedung harus menampilkan fasilitas bagi kelompok disabilitas. Bahkan, tempat parkir bagi penyandang disabilitas menjadi tolak ukur seberapa bonafide perusahaan. Izin mendirikan bangunan di Belanda memang menyertakan syarat aksesibilitas. Contohnya, lebar pintu toko harus memungkinkan kursi roda untuk masuk, lift haru disertai huruf braille atau harus memakai lift atau tangga landai bagi pengguna kursi roda.
Jepang
Kebanyakan orang yang berkunjung ke Jepang untuk melihat mekarnya bunga sakura., menonton sumo, menikmati sushi, atau sekedar berwisata. Namun Lizz Car, aktivis pengguna kursi roda yang berdominsili di Inggris, mengunjungi Jepang dengan tujuan utama untuk mencoba eskalatornya yang aksesibel. Di eskalator ini, penyandang disabilitas tidak harus didampingi oleh orang lain untuk memegangi atau menyeimbangkan kursi rodanya. Eskalator akan menahan kursi roda dengan baik dan membawa orang di atasnya naik atau turun.
Setiap trotoar di lengkapi jalur untuk kursi roda dan guiding block untuk penyandang tunanetra. Sistem perkeretaapian dan pelaynannya sangat rapi. Petugas pun sangat paham bagaimana membantu orang yang berkebutuhan khusus. Di setiap stasiun, terdapat juga peta dengan huruf braille. Setiap gerbong punya tempat duduk khusus untuk pengguna kursi roda dan penumpang prioritas lain seperti orang tua, perempuan hamil, dan anak kecil.
Semoga saja di Indonesia kita tercinta ini, segala fasilitasnya umumnya bisa semakin aksesibel, seperti Belanda dan Jepang.
salam urban
0 komentar:
Posting Komentar