Ada orang berpikir bulan puasa
adalah bulan penghematan. Maklum pada bulan ini ada pengurangan pada pos makan
siang. Namun, kenyataannya ketika dihitung, jumlah pengeluaran kita perbulan
justru tambah bengkak. Kenapa hal ini terjadi?
Patut disadari bahwa pengeluaran
saat bualan puasa akan meningkat dari 25% sampai 50%. Hal ini biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah kenaikan harga bahan
pokok. Apalagi di iringin dengan kenaikan harga BBM.
Apalagi jika urbaners sering melakukan buka puasa bersama teman-teman atau keluarga di restoran yang mahal. Hal ini bisa memicu pengurasan tabungan urbaners sekalian. Maka disarankan untuk lebih baik jika puasa bersama di rumah saja jika urbaners sudah berkeluarga.
Kebiasaan lain yang membuat kita
boros adalah THR. Bonus THR sering membuat kita terlena. Maklum, saat itu kita
menerima dua pemasukan yaitu dari gaji bulanan dan THR. Karena memiliki dana
cukup banyak, tanpa sadar kita cenderung berprilaku menghambur-hamburkan uang.
Hasilnya, bulan depan kita kebingungan karena dana untuk hidup sehari-hari jadi
terbatas.
Nah, untuk menghindari dari
kondisi keuangan yang semrawut setelah hari raya, kita harus dapat mengelola
sumber dana dengan baik. Cara pertama adalah dengan menyisihkan dana bulanan
urbaners ke dalam pos pulang kampoeng atau mudik.
Berapa besar biaya yang di
butuhkan? Semuma itu tergantung dari perencanaan mudik urbaners apakah
menggunakan kendaraan pribadi, pesawat atau kendaraan umum. Kisarannya mungkin
5% sampai 10% dari penghasilan yang di terima tiap bulan.
Cara kedua adalah dengan mengelola
dana THR yang di berikan kantor. Bagi pasangan yang telah bekerja, urbaners
akan memiliki dua THR yaitu dari istri dan suami. Jika kondisinya demikian
urbaners bisa membuat kesepakatan dengan pasangan. Misalnya THR istri untuk
kebutuhan lebaran dan THR suami untuk investasi atau tabungan.
Selain itu, urbaners juga bisa
menggunakan untuk membayar kewajiban dan pengeluaran ekstra saat lebaran.
Seperti Zakat.
Saat menerima THR, urbaners juga
wajib membayar THR untuk orang-orang yang bekerja untuk urbaners seperti
pembantu rumah tangga dan sopir pribadi. Urbaners juga bisa memberikan THR
untuk orang yang berpangkat rendah ditempat kerja urbaners seperti OB (Office
Boy).
Hal lain yang perlu diperhatikan
adalah godaan untuk berbelanja. Membeli pakaian menjelang hari raya adalah hal
yang wajar, tetapi perhitungkan baik-baik anggarannya. Pastikan barang yang
urbaners beli memang kebutuhan bukan keinginan.
Jika semua pengeluaran sudah
diatur, jangan lupa kewajiban urbaners membayar utang. Beberapa iuran wajib
seperti air, listrik harus segera dibayar. Hal serupa juga berlaku bagi
urbaners yang memiliki cicilan kredit rumah (KPR) atau kredit kendaraan bermotor
(KKB).
Menurut sejumlah konsultan
perencana keuangan, sebuah keluarga harus dapat mngelola THR sama halnya
seperti mengelola gaji bulanan. Besarnya kira-kira 30 % untuk membayar
hutang dan 10 % untuk investasi. Jadi sisa uang THR yang bisa digunakan saat
hari raya adalah 60%. Jumlah ini tentu saja sangat fleksibel sesuai kondisi.
semoga ulasan di atas bisa membantu urbaners berhemat di saat bulan puasa ini.
salam urban.
semoga ulasan di atas bisa membantu urbaners berhemat di saat bulan puasa ini.
salam urban.
0 komentar:
Posting Komentar